REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Ilmu Politik pada Fisip Universitas Airlangga (Unair), Haryadi, mengatakan keputusan Basuki Tjahaja Purnama untuk keluar sangat merugikan Gerindra. Karena pria yang sering disapa Ahok itu dinilai sebagai salah satu ikon sukses partai karena reputasinya.
"Tiba-tiba Ahok gak ada, padahal secara politis Gerindra tidak punya ikon yang dibanggakan," tutur dia kepada ROL, Kamis (11/9).
Apalagi menurutnya, sejak lama Ahok dinilai memiliki kedekatan secara emosional dengan Megawati dan PDIP. Karena itu menurut Haryadi, langkah mundurnya Ahok dari Gerindra adalah hal yang tidak mengejutkan. "Ahok akan diuntungkan, PDIP juga," lanjutnya.
Pada Rabu (10/9), Ahok resmi memutuskan mundur sebagai kader dari partai Gerindra. Atas langkahnya tersebut, Ketua DPP Partai Gerindra Muhammad Taufik memintanya mundur dari jabatannya. Ia menyebut permintaan mundur tersebut sebagai bentuk ketidakkonsistenan.