Kamis 11 Sep 2014 19:28 WIB

PDIP dan Gerindra Rebutan Kursi Wagub, Ahok: Emang Gua Pikirin

Rep: c66/ Red: Israr Itah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama atau Ahok (kanan), memberi acungan jempol ketika Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono.
Foto: Antara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama atau Ahok (kanan), memberi acungan jempol ketika Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengunduran diri Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dari Partai Gerindra meninggalkan perdebatan. Yaitu mengenai siapa yang berhak mengirimkan kadernya menggantikan Ahok--sapaan akrab Basuki--sebagai wagub.

PDIP merasa berhak menempatkan kadernya karena posisi gubernur telah diisi oleh Ahok yang berasal dari Gerindra. Namun, pihak Gerindra menilai posisi wagub tetap dapat ditempati oleh kader mereka. Ini karena Ahok maju sebagai DKI 1 disebabkan terpilihnya gubernur DKI Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) masa bakti 2014-2019.

Perdebatan ini tak dipedulikan oleh Ahok. "Ya, terserah mereka (PDI-P dan Gerindra) berebut aja. Emang gua pikirin!" kata Ahok dalam pernyataan di Balai Kota, Kamis (11/9).

Ahok mengatakan tidak memedulikan calon pendamping yang diusung oleh kedua partai tersebut. Menurutnya, jika calon yang diajukan oleh kedua partai tidak sesuai dengan kriteria, ia tidak akan menandatangani surat pengangkatan calon wakil gubernur tersebut.

Terpisah, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhamad Taufik mengatakan pengunduran diri Ahok dari partai tidak akan berpengaruh apapun dengan pengusungan kandidat wagub. Menurutnya, Gerindra akan berusaha menempatkan kadernya menempati posisi wagub.

"Ya tidak ada pengaruh apa-apa. Kami pasti akan tetap mengusung kader Gerindra untuk mengisi posisi wagub. Kan yang berhak untuk mengusung PDI-P dan Gerindra," ujar Taufik menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement