Kamis 11 Sep 2014 16:46 WIB
Ini Catatan Kontroversial Ahok (3-Habis)

Ahok Bicara Pelegalan Prostitusi

Rep: c73/ Red: Joko Sadewo
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: antara
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok ini, memang sudah beberapakali tindakan dan juga mengeluarkan kebijakan yang 'kontroversial'.

Pria kelahiran Manggar, Bangka Belitung pada 29 Juni 1966 ini, kerap dikritik dan juga dipuji dengan keputusan beraninya. Berikut beberapa kebijakan Ahok yang dinilai kontroversial:

Baca Juga

4. Ahok Bicara Soal Pelegalan Prostitusi

Ahok pernah mengeluarkan wacana untuk melegalkan prostitusi (legalisasi prostitusi) pada Desember 2013 lalu. Wacana ini mendapat kritikan keras dari berbagai pihak.

Ahok balik menanggapi bahwa itu hanya untuk menyindir pihak-pihak yang dinilainya sok suci dan tidak setuju dengan adanya prostitusi.

5. Penghapusan Seragam Muslim

Keluar aturan mengenai penghapusan pengenaan seragam Muslim di sekolah dasar dan menengah setiap hari Jumat. Ini berdasarkan surat edaran nomor 48/SE/2014 yang dilayangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, pada 14 Juli lalu.

Kebijakan ini menuai protes dari berbagai pihak. Namun, Ahok selaku pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta membantah bahwa pihaknya tidak mengetahui tentang kebijakan tersebut.

6. Ahok Keluar dari Gerindra

Pada Rabu (10/9), Ahok mengeluarkan keputusan mengejutkan dengan keluarnya ia dari Partai Gerindra yang telah mengusungnya menjadi gubernur.

Ia mengatakan, prinsipnya dengan Partai berlambang Garuda itu sudah berbeda. Ia memilih mengundurkan diri karena tidak sepakat dengan partainya yang mendukung kepala daerah dipilih oleh segelintir anggota DPRD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement