Kamis 11 Sep 2014 15:15 WIB

Gunung Slamet Berdentum Kencang, Masyarakat Makin Cemas

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Bilal Ramadhan
Lontaran material pijar terlihat pada kawah Gunung Slamet dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jateng, Sabtu (26/4) pagi.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Lontaran material pijar terlihat pada kawah Gunung Slamet dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jateng, Sabtu (26/4) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO-- Suara dentuman Gunung Slamet pada Kamis (11/9), makin sering didengar warga Kota Purwokerto. Kerasnya suara yang ditimbulkan membuat warga cemas. Tidak hanya terdengar sekali atau dua kali, namun beberapa kali.

''Aduh, ini bagaimana Gunung Slamet, mas? Nggak ada apa-apa to?,'' kata Rumiarti (45), seorang warga Desa Kedungrandu Kecamatan Patikraja, yang sedang berada di Karanglewas Kecamatan Purwokerto Utara.

Dia mengaku selama setengah hari berada di Karanglewas, dia mendengat suara keras dari Gunung Slamet sedikitnya 6 kali. Bahkan kadang, suara tersebut membuat kaca rumah-rumah warga bergetar. Shandi (29 tahun), seorang warga Grendeng yang sedang bersama teman-temannya di obyek wisata Baturraden, juga mendengar suara dentuman dan gemuruh yang ditimbulkan dari Gunung Slamet, cukup keras.

''Pengunjung byek wisata Baturraden sampai sepi. Mungkin karena pengunjung yang tadinya sempat datang, memilih kembali pulang karena suara dentuman dari Gunung Slamet terdengar cukup keras,'' jelasnya.  

Suara keras ini, bahkan sempat menyebabkan penghuni komplek perumahan Purwosari Kecamatan Purwokerto Utara, keluar rumah. Mereka saling bertanya satu dengan lainnya, mengenai kondisi Gunung Slamet yang dentumannya terdengar sampai ke perumahan mereka. ''Saya kaget dan bingung karena suara  dentumannya sangat keras,'' kata Atik (49 tahun).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement