Kamis 11 Sep 2014 11:09 WIB

Tahun Ini, TPA Cipayung Depok Bisa Ditutup

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Erdy Nasrul
Petugas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kawasan Pangadegan, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kawasan Pangadegan, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kritis daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Cipayung, Depok, diperkirakan hanya mampu menampung sampah warga hingga akhir tahun.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Oka Barmara saat ditemui diruang kerjanya di kantor DKP Pemkot Depok, Jalan Raya Bogor-Depok, Jawa Barat (Jabar), Rabu (10/9).

''Setiap harinya per orang memproduksi sampah 0,6 Kg, masyarakat Depok ada dua juta orang. Jadi produksi sampah di Kota Depok per harinya mencapai 1.200 Ton,'' ujar Oka.

Dari 1.200 Ton sampah yang diproduksi, saat ini baru teratasi sekitar 400 Ton. Hal ini terjadi karena dari 45 Unit Pengelolaan Sampah (UPS) yang ada, hanya 23 UPS yang masih aktif.

''Selain karena hanya 23 UPS yang aktif, armada kita hanya ada 70 truk. TPA di Cipayung yang hanya luasnya 11,2 hektar, saat ini sudah penuh, sudah tidak akan bisa menampung lagi sampah,'' ungkap Oka.

Menurut Oka, idealnya luas TPA itu 20-30 hektar. Jika tidak ada tindakan yang serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok maupun kesadaran dari masyarakat untuk mengelola sampah, TPA Cipayung dipastikan akan overload dan diperkirakan akhir tahun ini bisa ditutup.

''Perlu kesadaran semua pihak untuk mencari solusi yang terbaik mengatasi permasalahan sampah di Depok. Kami juga perlu dukungan penuh masyarakat untuk melakukan perluasan TPA atau membuat TPA baru,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement