REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana menyelenggarakan musyawarah kerja nasional (mukernas) dua pekan mendatang. Namun, mukernas tersebut tidak mengagendakan pengalihan dukungan dari Koalisi Merah Putih ke Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sekjen DPP PPP M Romahurmuziy (Romi) mengatakan tidak ada agenda khusus untuk membahas kemungkinan bergabung dengan Jokowi-JK dalam mukernas. "Tidak ada agenda khusus. Kalau muncul, akan dibicarakan," kata dia, Rabu (10/9).
Romi menjelaskan, DPP membebaskan kader dan pengururs daerah untuk berekspresi dan mengajukan pendapat. Karena itu, semua kader boleh mengajukan usulan terkait perpindahan dukungan untuk Jokowi-JK.
Romi meyakini, perbedaan pendapat mengenai posisi di dalam atau di luar pemerintahan tak akan memecah belah internal partai. PPP akan mampu menyelesaikan perbedaan pendapat itu dengan cara mufakat. "PPP ini partai yang sudah dewasa," kata dia.
Romi tidak menutup kemungkinan PPP mengalihkan dukungan ke Jokowi-JK. "Kalau bicara kemungkinan, semua mungkin dalam politik," kata dia.