REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Teknologi Sumberdaya Lahan, Wilayah dan Mitigasi Bencana memasang kamera pengawas atau Close Circuit Television (CCTV) sebagai bentuk antisipasi bencana di beberapa daerah rawan bencana.
"Kami pasang di atas gedung pusat krisis bencana," kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Pusat Teknologi Sumberdaya Lahan, Wilayah dan Mitigasi Bencana (PTISDA) Udrekh dalam Lokakarya Kemajuan Teknologi Informasi Geospasial Nasional di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Ia menjelaskan bahwa daya pantau CCTV yang digunakan oleh BPPT tersebut menjangkau hingga 12 kilometer dan menggunakan teknologi canggih yang dapat memuat detail gambar terbaik.
Ia menjelaskan dalam penanggulangan bencana, pihaknya membutuhkan data pasca dan pra bencana untuk mempelajari kondisi dan kebutuhan di wilayah yang terkena bencana.
"Sesudah dihantam bencana, biasanya instalasi komunikasi dan listrik di wilayah bersangkutan akan putus," katanya.
Agar tetap berfungsi sesudah bencana, ia mengatakan bahwa BPPT memasang CCTV tersebut dengan teknologi radio dan solar cell.
"Teknologi ini dibangun oleh BPPT dengan kerja sama bersama Panasonic dan telah berhasil diuji di Padang pada saat kunjungan wakil presiden tahun 2013," katanya.
Berbagai pihak kementerian, lembaga-lembaga pemerintah, industri penyedia, pakar dan akademisi hadir dalam lokakarya nasional yang diadakan untuk membahas kemajuan teknologi dan penerapan informasi geospasial di Indonesia.
Lokakarya tersebut diadakan oleh BPPT untuk menjawab masalah ketersediaan informasi geospasial dasar yang masih sangat kurang di Indonesia.