Selasa 09 Sep 2014 19:37 WIB

Doa SBY Untuk Dokter

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Djibril Muhammad
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA), Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo Kiara, Jakarta, Selasa (9/9). 

Turut mendampingi Presiden antara lain Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan Direktur RSCM Czeresna Heriawan Soejono. Sebagai tanda peresmian, SBY memukul kendang dan menandatangani prasasti penanda PKIA.

Dalam sambutannya, Presiden mengatakan, pembangunan PKIA merupakan impian RSCM, dokter dan seluruh masyarakat Indonesia. Menurut SBY, PKIA merupakan representasi dari komitmen pemerintah memberikan pelayanan terbaik di bidang kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak.

"Pelayanan yang lebih baik (better), lebih mudah (easier), lebih cepat (faster) dan lebih murah (cheaper).  Better, easier, faster dan easier dalam arti pas. Maka, itu akan menjadi pahala bagi dokter dan bekal untuk hidup di akhirat kelak," kata Presiden.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, pembangunan kesehatan ibu dan anak merupakan fokus utama pemerintah. Ini tak lepas dari jumlah kehamilan sebanyak 5,1 juta kehamilan dan 4,6 juta kelahiran setiap tahunnya. Menurut Nafsiah, dibutuhkan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi serta berjenjang. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per 2014 tercatat jumlah anak di bawah usia 18 tahun mencapai 89,5 juta orang. Semakin banyaknya jumlah anak, kata Nafsiah, juga disertai oleh kebutuhan dan masalah yang kompleks. Fokus pemerintah tentu mempertahankan kelangsungan hidup anak-anak tersebut.

"PKIA akan memberi dampak positif.  Tidak hanya untuk pelayanan RSCM, tetapi juga pendidikan," kata Nafsiah. 

Terlepas dari keberadaan PKIA RSCM Kiara, Direktur RSCM Czeresna Heriawan Soejono mengatakan, institusinya telah melakukan berbagai upaya dalam rangka pembangunan kesehatan ibu dan anak. Antara lain melalui perbaikan infrastruktur dan proses penanganan bayi baru lahir, penelitian aplikatif untuk deteksi dini preeklampsia dan pembuatan inkubator embrio pada program bayi tabung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement