Selasa 09 Sep 2014 16:35 WIB

Survei LSI: Konstituen Koalisi Merah Putih Dukung Pilkada Langsung

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Pilkada (ilustrasi)
Foto: berita8.com
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini, enam fraksi di DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih mendukung pilkada tidak langsung atau pemilihan lewat DPRD. Namun, hal yang bertolak belakang ditunjukkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

"Jika mayoritas fraksi di DPR menyetujui pilkada oleh DPRD, justru sebaliknya, mayoritas konstituen partai-partai tersebut mendukung pilkada langsung," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil survei, di Jakarta, Selasa (9/9).

Hasil jajak pendapat LSI, menurut Adjie, memerlihatkan tidak ada satu pun partai yang mayoritas pemilihnya mendukung pemilihan lewat DPRD. Rata-rata dukungan terhadap pilkada langsung oleh konstituen parpol berkisar antara 78 hingga 86 persen.

Survei menunjukkan, sebanyak 81,20 persen konstituen Partai Golkar mengingkan pilkada langsung. Pemilih Partai Demokrat sebanyak 80,77 persen juga menginginkan pilkada langsung. 

Begitu pula pemilih Partai Gerindra (82,55 persen), PKS (80,23 persen), PAN (85,11 persen), PPP (78,66 persen), dan PBB (87,65 persen). Mereka semua menginginkan pilkada langsung.

"Sekarang aspirasi siapa yang mereka wakili di DPR. Ini problem demokrasi kita, partai dan konstituen punya sikap yang berbeda," jelas Adjie.

Pendapat yang sama juga ditunjukkan oleh pendukung calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sebanyak 81,53 persen pendukung pasangan ini memilih pilkada langsung. 

Sementara pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang mendukung pilkada langsung sebanyak 83,28 persen.

Masifnya penolakan oleh masyarakat dan para pemilih partai tersebut, menurut Adjie, harus dipertimbangkan oleh elite partai. Jika tidak, langkah dan kebijakan yang diambil partai justru akan berbalik menjadi senjata.

"Publik bisa antipati sama partai tersebut dan persepsi masyarakat terhadap partai akan semakin negatif," ungkapnya.

Jajak pendapat tersebut diselenggarakan LSI untuk merespon isu pilkada langsung atau lewat DPRD dalam RUU Pilkada di DPR. Survei dilakukan pada 5-7 September 2014 dengan menggunakan metode multistage random sampling. 

Survei melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi. Jajak pendapat dilakukan melalui sistem quickpoll  menggunakan smartphone LSI. 

Margin of error dari survei yang melibatkan jumlah responden perempuan dengan laki-laki yang sama ini sebesar 2,9 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement