REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center for Petroleum and Energy Enomics Studies, memimpikan Dirut PT Pertamina yang baru sosoknya seperti Gubernur Jakarta, Ahok. Pasalnya, cuma sosok Ahok yang mampu memimpin perusahaan BUMN tersebut. Termasuk, bisa memberantas mafia migas yang saat ini disinyalir ada di perusahaan tersebut.
Wakil Ketua Center for Petroleum and Energy Enomics Studies, Sammy Hamzah, mengatakan, sosok Ahok sangat tegas dan sederhana. Sehingga, cocok memimpin PT Pertamina. Apalagi, saat ini sektor migas sedang mendapat sorotan. Dari mulai karut marutnya soal subsidi BBM sampai kasus dugaan korupsi di sektor ini yang telah menyeret sejumlah petinggi negara.
"Pemerintahan baru, harus bisa mendapatkan sosok seperti Ahok untuk gantikan Bu Karen," ujarnya, Senin (8/9).
Saat ini saja, lanjut Sammy, kasus yang menyeret Menteri ESDM disinyalir bisa berdampak pada invetasi terhadap sektor migas. Investor tidak bersedia menanamkan modalnya, jika di sektor itu banyak sekali masalah.
Padahal, Indonesia masih memerlukan campur tangan investor guna mengelola sumber daya alam yang ada. Termasuk, cadangan gas alam dan minyak bumi. Saat ini saja, masih ada 29 cekungan yang belum tereksplorasi. Termasuk, energi cell gas.
Dengan masih banyaknya SDA tersebut, maka pemerintah memerlukan investor. Akan tetapi, kalau birokrasi dan perusahaan pemerintahnya tidak transparan, maka investor tidak akan bersedia menanamkan modalnya.
"Kedepan, Pertamina juga harus transparan. Jangan seperti sekarang yang terkesan banyak ditutup-tutupi," jelasnya.