Selasa 09 Sep 2014 03:29 WIB

'Bidan Harus Hargai Setiap Perempuan'

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
Bidan, ibu dan bayi.
Foto: AP
Bidan, ibu dan bayi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi mengatakan, The State of The World's Midwifery (SOWMY) merekomendasikan untuk memastikan semua wanita mendapatkan akses pelayanan kesehatan seksual, reproduksi, ibu, dan bayi baru lahir serta keluarga berencana.

Ini termasuk memberikan pelayanan pencegahan dan dukungan dari tim kebidanan yang bekerjasama terhadap pelayanan darurat. "Para bidan juga harus mampu menghargai setiap orang, setiap perempuan,"ujarnya di Jakarta, Senin, (8/9).

Menghargai setiap perempuan, kata Emi,  menjadi nilai-nilai  bagi bidan dalam memberikan pelayanan kepada  ibu dan bayi. Seorang bidan harus mampu mempertahankan kondisi psikologis seorang ibu agar tetap baik.

Memang, terang Emi,  kehamilan, kelahiran, dan laktasi merupakan  sebuah proses natural. Namun yang namanya  kehamilan maupun kelahiran pasti ada resikonya, makanya bidan harus mampu melakukan  deteksi dini kepada pasiennya.

"Deteksi dini pada ibu hamil wajib dilakukan sebab dengan deteksi kalau ada hal yang tidak normal bisa diatasi lebih dini. Makanya bidan harus mempelajari berbagai penyimpangan dalam kehamilan,"kata Emi.

Deteksi dini, ujar Emi, juga penting untuk mengatasi jika terjadi indikasi komplikasi. Sehingga bidan bisa melakukan intervensi sesuai kebutuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement