Senin 08 Sep 2014 13:53 WIB

Rumah Kos Terbakar di Sawah Besar, tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran di permukiman padat penduduk. (ilustrasi)
Foto: Antara/Joko Sulistyo
Kebakaran di permukiman padat penduduk. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi kebakaran di sebuah rumah kos di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (8/9) pagi.

Kebakaran tersebut menghanguskan satu unit rumah berlantai satu yang terdiri dari lima kamar yang semuanya berpenghuni di Jalan Dewarna Gang 5 Nomor 32 Kelurahan Karang Anyar, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Petugas Damkar Jakarta Pusat Turut Abimayu mengatakan pihaknya langsung mengerahkan puluhan unit mobil ketika menerima laporan warga karena rumah tersebut berada di kawasan padat penduduk.

Api kemudian dapat dipadamkan sekitar pukul pukul 10.30 WIB atau kurang lebih satu jam setelah kedatangan mobil damkar di lokasi kejadian, kata Turut. "Sejauh ini tidak ditemukan korban jiwa, hanya rumah saja rata dengan tanah. Mengenai penyebabnya sedang didalami pihak kepolisian," kata Turut.

Darmi, salah seorang penghuni kos mengatakan kebakaran tersebut  disadari setelah ia melihat asap yang menghitam telah memenuhi ruangan tengah rumah ketika keluaf kamar.

"Sangat tiba-tiba sekali, saya langsung lari menyelamatkan diri dan tidak ada satu harta benda pun yang bisa dibawa kecuali gerobak untuk berjualan nasi goreng yang ada di halaman," kata Darmi.

Humas Polsek Sawah Besar Iptu Samsul Bahri mengatakan telah meminta keterangan dari pemilik rumah yakni karyawan swasta. "Penyebab diperkirakan karena hubungan singkat arus listrik dan mengenai jumlah kerugian masih ditaksir," katanya.

Rumah yang terbakar itu milik salah seorang warga, M Amin. Menurut Rio, Ketua Kelompok Pemuda RW 9, kebakaran itu membuat panik warga sekitar karena rumah tersebut berada dalam gang yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

"Penanganan petugas damkar tergolong cepat sehingga hanya satu rumah saja yang ludes. Daerah ini memang mengkhawatirkan karena rata-rata merupakan rumah tua yang dijadikan tempat kos," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement