Senin 08 Sep 2014 18:00 WIB

PCNU: Jangan Menzalimi PKL

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
 Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (4/6).  (Republika/Yasin Habibi)
Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (4/6). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER--Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta pemerintah kabupaten setempat untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menertibkan pedagang kaki lima di sekitar Pasar Tanjung.

"Pemkab jangan sampai terkesan menindas dan mendzalimi para PKL dengan mengerahkan kekuatan keamanan untuk menertibkan mereka. Hindari kekerasan fisik," kata Wakil Ketua PCNU Jember Misbahus Salam, Senin (8/9).

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jember bersama aparat kepolisian dan TNI memang menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Tanjung yang berada di Jalan Samanhudi, Jalan Untung Suropati, dan Jalan Dr Wahidin.

"Pemerintah tidak boleh lepas tangan memikirkan kehidupan para pedagang, setelah melakukan penertiban dan relokasi PKL karena perlu adanya pembinaan secara berkesinambungan untuk mencari solusi alternatif terkait lokasi, sarana dan prasarana pedagang," paparnya.

Sementara Kepala Satpol PP Jember, M. Suryadi mengatakan pihaknya sudah memberikan surat peringatan hingga ketiga kali kepada para pedagang di sekitar Pasar Tanjung dengan batas waktu hingga Minggu (7/9).

"Kami akan melakukan penertiban PKL dengan tegas namun tetap humanis dan mengedepankan tindakan persuasif untuk meminta para pedagang menempati tempat relokasi yang sudah disediakan oleh Pemkab Jember," tuturnya.

Menurut dia, ratusan personel keamanan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan dari dinas terkait hanya mendukung penertiban dan berusaha semaksimal mungkin tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap para pedagang yang enggan pindah dari lokasi yang dilarang oleh pemkab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement