Senin 08 Sep 2014 11:38 WIB

Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Erdy Nasrul
Presiden SBY bersama Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.
Foto: Reuters
Presiden SBY bersama Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakoni kunjungan kerja di Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDB) yang berada di kompleks Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/9).

Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan sejumlah menteri dan pejabat lainnya di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Baca Juga

Dalam kunjungan ini, SBY memperoleh penjelasan dari Nuh perihal maket PPSDB yang menempati areal seluas 20 ribu meter persegi tersebut.

 

Dalam penjelasannya, Nuh mengatakan, Bahasa Indonesia pada awalnya merupakan bahasa nasional sebagaimana kesepakatan 28 Oktober 1928.

Kemudian, melalui UUD 1945, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara.

Setelah melalui beragam fase sejak masa kemerdekaan hingga saat ini, Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi antarmasyarakat semata, melainkan juga memperkuat jati diri bangsa.

Bahasa Indonesia, ujar Nuh, juga menjadi penghela ilmu pengetahuan dan menjadi sarana diplomasi.

Dari jumlah pengguna di seluruh dunia, Bahasa Indonesia berada di urutan kelima.  Tentu di bawah Bahasa Tiongkok dan Inggris yang termahsyur itu.

 "Tapi, kita punya cita-cita menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.  Penggunaannya tidak hanya di Asean tapi juga di PBB," kata Nuh.

Salah satu cara untuk menggapai cita-cita tersebut berawal dari PPSDB.  Bahasa Indonesia diajarkan pula kepada para prajurit militer dari negara-negara sahabat yang tengah menjalani pelatihan di IPSC.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement