REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Sumur milik sejumlah warga di Kabupaten Cirebon sudah mulai mengering. Mereka pun harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli air bersih dari pedagang air keliling.
Kondisi itu seperti yang dialami warga RT 02 RW 01 Desa Gua Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Dawud. Dia mengatakan, sumur di rumahnya mulai mengering sejak dua minggu lalu.
‘’Sumur di rumah saya sekarang ini benar-benar sudah tidak ada airnya,’’ ujar Dawud, Ahad (7/9).
Dawud menjelaskan, selama ini, air sumur tersebut menjadi sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Seperti misalnya untuk minum, masak, mandi dan mencuci. Namun saat ini, sumur tersebut tak bisa lagi digunakan.
Dawud terpaksa mengambil air dari sumur milik tetangga yang masih berair. Namun, air sumur itupun sudah berkurang debitnya sehingga tidak terlalu jernih. Akibatnya, air sumur tersebut hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci saja.
Sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak, Dawud terpaksa membeli air bersih dari pedagang air keliling. Dia menyebutkan, harga air tersebut mencapai Rp 1.500 per jerigen berukuran 20 liter.
Hal senada diungkapkan seorang warga RT 01 RW 01 Desa Gua Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Maman. Dia mengatakan, sudah lebih dari dua pekan debit air sumurnya menurun drastis hingga warnanya keruh.
Maman pun mengaku air dari sumur tersebut hanya bisa digunakannya untuk kebutuhan mandi dan mencuci.
Sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak, dia membeli air bersih dari pedagang air keliling maupun air dalam kemasan galon isi ulang seharga Rp 4 ribu per galon.
‘’Pedagang air keliling tidak selalu jualan setiap hari. Jadi kalau tidak ada, saya terpaksa membeli air galon yang harganya lebih mahal,’’ tutur Maman.