Ahad 07 Sep 2014 12:55 WIB

Diapit Dua Waduk, Warga Disini Kekeringan

Rep: C 71/ Red: Indah Wulandari
Kemarau. Ilustrasi
Foto: antara
Kemarau. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA--Kasus kekeringan ternyata masih melanda warga di Kampung Cicariu Wetan, Desa Batu Tumpang, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Daerah yang kerap dilanda kekeringan pada tiap musim kemarau ini, masih harus merasakan sulitnya mencari air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa warga bahkan rela untuk mandi di genangan air keruh karena tak memiliki air yang layak.

Khadijah, warga setempat mengaku sudah dua bulan kampungnya kesulitan air bersih. Ia harus mengangkat dua hingga tiga ember setiap pagi dan sore hari untuk keperluan sehari-hari. "Biasanya air ini kami pakai untuk mandi dan mencuci," kata Khadijah. Ia juga mengeluh karena kesulitan mendapat air wudhu untuk menunaikan shalat,” katanya, Ahad (7/9).

Akibatnya, Khadijah kerap merasakan gatal-gatal di tubuhnya. Ia mengaku terpaksa harus menggunakan air tersebut karena tak ada pilihan lain.

Untuk keperluan memasak, warga menggunakan air dari waduk Cirata. Beberapa warga ada yang mengambil sendiri namun ada juga yang membeli dari pedagang air. Khadijah menyebut harga air satu jirigen ukuran 20 liter sebesar empat ribu rupiah. "Pakai airnya juga harus dihemat-hemat," kata Khadijah.

Menanggapi masalah ini, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Purwakarta, Wawan Tarsamana Setiawan mengaku, belum ada laporan dari pihak kecamatan. Wawan mengaku jika ada laporan pihaknya bisa membantu dengan menghubungkan ke PDAM atau pengusaha yang memiliki air bersih.

Meski Tegalwaru merupakan wilayah yang diapit dua waduk besar Cirata dan Jatiluhur, Wawan mengaku cukup sulit untuk bisa menyalurkan air ke wilayah tersebut.

"Biayanya besar, air tidak bisa naik. Pompa yang digunakan harus besar," kata Wawan. Ia mengaku Tegalwaru merupakan wilayah yang sangat rawan kekeringan seperti 12 kecamatan lain Purwakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement