REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kebutuhan hewan kurban untuk hari raya Idul Adha diprediksi meningkat antara 1-5 persen dibandingkan dengan kebutuhan tahun lalu.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi Said Abu Bakar, Sabtu (6/9) menjelaskan, kebutuhan sapi di Provinsi Jambi untuk menghadapi Idul Adha mencapai 1.500 ekor. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan kebutuhan tahun lalu yang berjumlah 1.477 ekor.
Sedangkan untuk kerbau dan kambing diperkirakan kebutuhannya meningkat 3-5 persen. Jumlah kebutuhan kerbau diperkirakan 45 ekor, sementara untuk kambing mencapai 555 ekor. "Peningkatan kebutuhan itu nanti dipenuhi oleh para pedagang," kata Said.
Kebutuhan hewan kurban khusus untuk sapi bisa dipenuhi dari dalam Provinsi Jambi, yakni dari Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi, sementara untuk kambing memang banyak didatangkan dari daerah lain, yakni Provinsi Lampung dan Bengkulu.
Harga jualnya bervariasi, harga sapi jenis sapi Bali diperkirakan sekitar Rp 12 juta per ekor, sapi jenis PO Rp15 juta/ekor, harga kerbau berkisar Rp 15 juta per ekor dan harga kambing diperkirakan Rp 2 juta per ekor.
Selain itu, dalam menghadapi hari raya kurban, Disnakkeswan juga membentuk tim monitoring dan tim kesehatan hewan.
"Tim monitoring saat ini sudah turun, sedangkan tim kesehatan nanti turun memantau jelang pelaksanaan kurban," ujarnya.
Disnakkeswan, katanya, juga akan melakukan persiapan dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat tentang tata cara pemotongan hewan dan perebahan hewan kurban.
Pelatihan rencananya bakal dilangsungkan pada 10 September di kantor Disnakkeswan. "Kita bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia melatih masyarakat dan pengurus masjid tentang tata cara pemotongan hewan kurban," kta dia mengakhiri.