Sabtu 06 Sep 2014 16:26 WIB

Di Kementerian ESDM, Jero Wacik Dikenal Sederhana

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Menteri ESDM Jero Wacik memberikan pernyataan pers seputar penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK, Jakarta, Rabu (3/9) malam.  (Republika/Yasin Habibi)
Menteri ESDM Jero Wacik memberikan pernyataan pers seputar penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK, Jakarta, Rabu (3/9) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Kementerian ESDM, Saleh Abdurrahman mengatakan, penetapan Jero Wacik sebagai tersangka kasus korupsi sangat mengejutkan internal kementerian. Karena sebagai menteri, sosok Jero dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan pekerja keras.

"Kami melihat beliau (Jero Wacik) sosok yang sederhana. Kalau makan enggak pilih-pilih tempat, di warung biasa. Mobil biasa-biasa saja, enggak yang sangat mahal, baju biasa saja," kata Saleh di Jakarta, Sabtu (6/9).

Selain sederhana, menurut Saleh, Jero merupakan sosok yang cukup dekat dengan pewarta media. Karena ia menginginkan apa pun yang dikerjakan kementerian bisa diketahui dan diakses publik secara luas. 

Dalam setiap kunjungannya ke daerah atau meresmikan acara, Jero menggunakan dana operasional menteri (DOM) untuk kegiatan sosial. Misalnya menyumbangkan laptop.

"Unsur humanismenya sangat kuat. Beliau juga sangat rajin memotivasi semua orang, terutama jajarannya di kementerian," kenang Saleh.

Karena itu Saleh tak menampik jika semua unsur di kementerian ESDM cukup terkejut dengan kasus hukum yang menimpa Jero. Bahkan menurutnya, saat Jero mendatangi kantor kementerian Jumat (5/9), suasana sendu tak bisa ditutupi.

"Pak Menteri datang, beliau tetap memberikan semangat dan pesan-pesan. Kegiatan tetap berlangsung, jangan terpengaruh kondisi saat ini," ungkapnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan status Jero Wacik sebagai tersangka, Rabu (3/9). Sekretarsi Majelis Tinggi Partai Demokrat itu ditetapkan menjadi tersangka tindak pidana korupsi terkait dengan pengadaan proyek di Kementerian ESDM pada 2011-2013. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement