REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hingga Agustus 2014 belum semua tagihan pembayaran Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Yogyakarta dibayarkan. Pemkot setempat masih menunggak pembayaran ke beberapa rumah sakit sebesar Rp 300 juta.
“Masih ada sekitar Rp 300 juta yang belum dibayarkan. Kami sudah ajukan ke kas daerah tapi belum cair,” kata Kepala UPT Jamkesda Kota Yogyakarta Umi Nur Chariyati, Jumat (5/9).
Menurutnya, pembayaran belum dapat dicairkan karena menuggu pengesahan APBD Perubahan 2014. Alokasi anggaran Jamkesda 2014 yang mencapai Rp 27,8 miliar diperkirakan tak akan cukup sampai akhir tahun jika tak ada tambahan anggaran di perubahan
"Karenanya kita masih menunggu APBD Perubahan," katanya.
Dikatakanya sampai Agustus 2014 pelayanan kesehatan yang melakukan klaim mencapai Rp 19,9 miliar. Namun baru dapat dibayarkan untuk Januari-Juni sebanyak Rp 19,6 miliar.
Meskipun belum dibayarkan, menurutnya belum ada keluhan dari fasilitas pelayanan kesehatan yang bekerja sama UPT PJKD Kota Yogyakarta.
Selama ini penyerapan anggaran paling besar untuk klaim pelayanan kesehatan penyakit katastropis seperti kanker dan gagal ginjal dengan pelayanan cuci darah. Sampai Januari hingga Juni 2014 klaim untuk penyakit katastropis mencapai Rp 1,79 miliar.
Berdasarkan perhitungan rata-rata pembayaran klaim setiap bulan rata-rata Rp 3 miliar.
UPT PJKD sudah merencanakan usulan tambahan Jamkesda di APBD perubahan anggaran Jamkesda menjadi Rp 38,25 miliar atau naik sekitar Rp 10 miliar. Pihaknya berharap pembahasan APBD Perubahan segera dapat dilakukan dan disahkan.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Jogja atau RSUD Kota Yoogyakarta Tuty Setyowati mengatakan sejauh ini pembayaran klaim dari UPT PJKD selalu berjalan dengan lancar. Klaim yang sudah dibayarkan baru sampai Mei. Untuk Juni sampai Agustus belum diajukan karena masih proses verifikasi
“Rata-rata klaim yang diajukan untuk Jamkesda berkisar Rp 350 juta sampai Rp 400 juta tiap bulannya. Harapan kami pembayarn tetap lancar sampai akhir tahun," katanya.
Meski belum dibayarkan hingga Agustus, namun menurutnya hal itu belum menganggu operasional rumah sakit.