Jumat 05 Sep 2014 04:22 WIB

Pertamina Hentikan Sementara Aktivitas Baby Daycare di Kantornya

Rep: C62/ Red: Julkifli Marbun
Bayi didalam kereta dorong (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Bayi didalam kereta dorong (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak pertamina menghentikan sementara semua aktivitas pengasuhan anak (baby daycare)  di kantor Pertamina Jalan Medan Merdeka, Gambir, Jakpus.

Aktivitas dihentikan, setelah balita berusia 1 tahun dua bulan, mendapat tindakan kekerasan dari pengasuh anak yang dikelola perusahaan swasta  Highreach.

"Sampai saat ini Pertamina melarang semua kegiatan pengasuhan anak," kata Adiatma Sardjito Manager Media Pertamina, saat menemani KPAI sidak ke ruangan baby daycare, yang berada di lantai dasar gedung perwira, Kamis (4/9).

Aktivitas pengasuhan anak akan kembali aktif, setelah pihak Pertamina melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perusahaan itu.

"Kapan waktunya tergantung hasil evaluasi. Kami akan evaluasi seluruh sistem. Mulai dari rekruitmen pengasuhan dan lain-lain," ujarnya.

Menurut Adiatma, sudah dua tahun sejak Desember 2012 perusahaan Pertamina menyediakan fasilitas penitipan anak. Kata dia, Pertamina adalah perusahaan BUMN pertama yang memiliki fasilitas penitipan anak.

Untuk itu, dengan adanya kejadian ini, Adiatma sangat menyesalkan, kenapa tindakan kekerasan terhadap anak bisa terjadi di perusahaan milik pemerintah itu.

"Kami sangat keras untuk menegur pihak penyelenggara. Kenap kekerasan terhadap anak bisa terjadi," katanya.

Meskipun bukan internal pertamina yang melakukan tindakan kekerasan, Pertamina sangat bertanggungjawab terkait masalah standard operating procedure dilanggar.

Sementara Komisioner KPAI, Erlinda, meminta pihak pengelola menindak tegas terhadap karyawannya yang melakukan kekerasan itu dengan secara sengaja.

"Awalnya bayi itu diayun-ayun sama pengasuhnya, awal mulanya pelan-pelan namun lama kelamaan kencang sampai terlempar. Itu unsur kesengajaan," kata Erlinda.

Agar masalah ini tidak terjadi, harus ada keseriusan pemerintah untuk memberikan eduksi terahadap para penyelenggara baby daycare

"Sudah saatnya pemerintah punya standart bagaimana daycare bisa beroperasi," katanya.

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement