Jumat 05 Sep 2014 01:53 WIB

Ini Alasan Jokowi 'Ngotot' Naikkan BBM

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bertekad segera menaikkan harga BBM bersubsidi setelah dilantik. Jokowi mengatakan, harga BBM harus naik untuk menyelamatkan rakyat kecil.

"Data yang saya terima 71 persen BBM subsidi itu dinikmati oleh mobil," ujar dia, Kamis (4/9). Karenanya, Jokowi mengaku senang ketika ada petani yang memintanya menaikkan harga BBM.

Dia menilai, subsidi memang harus dialihkan pada sektor produktif. Sektor yang berhubungan langsung dengan masyarakat bawah, seperti sektor pertanian.

Apalagi, kata Jokowi, sebagian besar petani di Indonesia masih jauh dari sejahtera. Dalam Munas tersebut, Jokowi mendapat laporan ada petani yang hanya berpenghasilan Rp 450 ribu per bulan.

Seperti diketahui, Jokowi berjanji akan menaikkan harga BBM bersubsidi setelah dilantik. Subsidi tersebut akan dialihkan untuk memberi tambahan modal pada pelaku usaha mikro di desa-desa, untuk subsidi benih, pupuk dan pestisida bagi petani, serta untuk subsidi solar dan pembelian mesin kapal bagi nelayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement