Kamis 04 Sep 2014 17:33 WIB

JK: Dibutuhkan Lima Juta Kantong Darah Pertahun

Palang Merah Indonesia (PMI)
Foto: mgrol26
Palang Merah Indonesia (PMI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia membutuhkan lima juta kantong darah pertahun atau dua persen dari jumlah penduduk.

"Makin maju negara dan masyarakat maka darah juga makin dibutuhkan," kata Jusuf Kalla (JK) di Jambi, Kamis, saat melantik 12 Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jambi periode 2014-2019 yang diketuai Fachrori Umar.

JK yang juga Wakil Presien terpilih berpasangan dengan Joko Widodo itu mengatakan, mengingat makin tingginya kebutuhan darah maka tantangan Palang Merah adalah meningkatkan kemampuannya.

Ia mengatakan, dalam pengabdian pengurus PMI selama lima tahun ada tiga tugas yang secara rutin dilaksanakan, yakni setiap hari petugas melaksanakan donor darah untuk ditranfusikan kepada yang membutuhkan.

Pengurus juga harus siap siaga membantu masyarakat apabila ada bencana dimanapun dan ketiga melaksanakan kegiatan sosial lainnya.

Selain itu, tugas PMI membantu masyarakat yang mengalami kesulitan, baik karena skit akibat bencana, atau pun karena penyakit-penyakit lain.

"Itu tugas utama kita, kita membantu orang ynag mengalami kesulitan dan itulah misi kita mengurangi penderitaan sesama manusia," ujar JK.

Di lain pihak, PMI meminta bantuan dan kerja sama kepada orang yang tidak mengalami kesulitan, dan itulah tugas palang merah di saat tidak ada berncana.

"Soal donor darah kita meminta kepada orang-orang yang sehat untuk mendonorkan darahnya yang paling berharga itu untuk orang yang membutuhkannya," ujarnya.

Palang Merah sebagai perantara dari orang sehat untuk orang sakit, perantara orang yang mampu kepada orang yang tidak mampu, amal inilah yang menjadi kebahagian dari tugas-tugas pengurus PMI.

Prinsip-prinsip Palang Merah yakni tanpa membeda-bedakan kemandirian dan totalitas. Memang awalnya PMI dibentuk oleh pelaku-pelaku untuk menolong orang yang kena bencana perang, baik tentara ataupun masyarakat.

"Namun dewasa ini, kita bekerja bukan hanya ada perang tapi untuk semua bencana kemanusiaan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement