REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik Universitas Airlangga, Haryadi mengatakan adanya usulan politisi PDIP untuk menjual pesawat kepresidenan agar menekan defisit anggran menjadi hal yang tidak mungkin dilakukan. Hal tersebut dikarenakan proses penjualan pesawat tidak semudah seperti yang dibayangkan.
"Ini usulan yang konyol dan nggak mungkin, jangan dibayangkan ada negara yang ingin beli,ini bukan perkara yang mudah," ujar Haryadi saat dihubungi Republika, Rabu (3/9).
Ia menjelaskan pesawat kepresidenan dirancang dan diciptakan untuk kebutuhan presiden Indonesia. Sehingga jika memutuskan untuk menjual akan memboros anggaran untuk memodifikasi dan menyesuaikan kebutuhan negara yang ingin membeli. Namun ia menambahkan, karena kebutuhan masing-masing negara berbeda sehingga tidak ada negara yang ingin membeli pesawat kepresidenan Indonesia.
Ia juga mengatakan, pilihan Jusuf Kalla untuk menolak usulan politisi PDIP sudah tepat. Hal tersebut dikarenakan, JK meyakini dan memahami bahwa proses untuk penjualan pesawat negara hal yang tidak mungkin dilakukan apalagi jika hanya untuk permasalahan APBN.
"Mungkin Maruarar Sirait itu lagi beranda, dan jawaban Pak JK cukup bijak menyikapi ini," katanya.