REPUBLIKA.CO.ID, BENGKALIS -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Bengkalis mengalami krisis listrik akibat adanya kerusakan sejumlah pembangkit milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mendistribusikan energi ke daerah pesisir Provinsi Riau itu.
"Ada lima mesin PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) milik sejumlah rekanan PLN Ranting Bengkalis yang mengalami kerusakan kata Manajer PLN Ranting Bengkalis, Andhy Prasetiawan kepada pers lewat telekomunikasi, Rabu.
Hal itu yang kemudian menurut dia, menyebabkan terjadinya krisis listrik di Bengkalis dan sekitarnya dengan frekuensi pemadaman antara tiga sampai empat jam per hari.
"Dengan kondisi seperti itu, PLN berharap kerja sama jual beli daya dengan PT Meskom Agro Sarimas (MAS) bisa kembali terwujud," katanya.
Ia kembali menjelaskan, sejak terjadinya kerusakan mesin pembangkit milik PT Meskom (MAS), sampai sekarang kerja sama jual beli daya belum dimulai.
"Kami berharap PT Meskom bisa secepatnya kembali memulai kerja sama ini karena memang kondisinya sekarang terjadi devisit daya sekitar 3000 KW," katanya lagi.
Andhy menjelaskan, sebelum mesin pembangkit milik PT MAS rusak, perusahaan itu sesuai dengan nota kesepakatan (MoU) dengan PLN, memasok kelebihan daya ke sistem pembangkit PLN atas kelebihan daya Excess Power perusahaan tersebut sebesar 1 Mega Watt.
Namun belum berjalan lama, lanjut dia, mesin pembangkit milik PT MAS rusak dan terpaksa kerja sama dengan PLN dihentikan sementara.
"Untuk mengatasi persoalan ini, kami sudah melakukan pertemuan dengan PT MAS dan dalam waktu dekat mudah-mudahan sudah akan ada jalan keluar mengatasi persoalan ini," katanya.
Sejumlah wilayah di Provinsi Riau termasuk kawasan pesisir seperti Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir dan lainnya tidak pernah lepas dari persoalan defisit listrik hingga akhirnya dilakukan pemadaman bergilir.