REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Berdasarkan data satelit NOAA terpantau tujuh titik panas di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah atau mengalami penurunan drastis dibanding akhir Agustus 2014 tercatat 28 hotspot.
Penurunan jumlah hotspot bersamaan turunnya hujan dengan intensitas kecil dan sedang di kabupaten/kota se-Kalteng, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Mochtar di Palangka Raya, Rabu (3/9).
Walau titik hotspot mengalami penurunan, namun tim darat Manggala Agni Kalteng pada 1-2 September memadamkan sekitar 21 hektar lahan masyarakat kota Palangka Raya yang terbakar.
Kepala BPBD Kalteng mengatakan, 21 hektar tersebut tersebar di jalan kecipir arah bandara Tjilik Riwut seluas lima hektar, jalan Adonis Samat tiga hektar, jalan Tjilik Riwut, 14,5 hektar, jalan Mahir Mahir arah lingkar luar lima hektar dan jalan Panenga tiga hektar.
Semua lahan masyarakat di Kota Palangka Raya yang terbakar itu berhasil dipadamkan. Sekarang ini tim darat Manggala Agni terus patrol memantau hutan maupun lahan yang terbakar, kata Mochtar.
Kepala BPBD itupun menghimbau kepada perusahaan perkebunan dan masyarakat yang ada di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini, agar berhati-hati terhadap api serta melaporkan apabila terjadi kebakaran di hutan maupun lahan.
Hutan dan lahan di Kalteng sekarang ini sangat mudah terbakar akibat panasnya matahari. Sedikit saja terbakar, langsung cepat menyebar. Mari bersama-sama menjaga dan mengantisipasi kebakaran di Kalteng, demikian Mochtar.