Rabu 03 Sep 2014 23:25 WIB

Mitigasi Bencana Merapi Lewat Film

Rep: Nur Aini/ Red: Esthi Maharani
Gunung Merapi
Foto: AP
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Film dokumenter berjudul Mahaguru Merapi diluncurkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai sarana sosialisasi kebencanaan gunung api. Film dokumenter yang mendokumentasikan erupsi Merapi 2010 tersebut diputar di Museum Gunung Merapi (MGM) Kaliurang.

Film berdurasi 25 menit tersebut mengungkap erupsi Merapi 2010 dari aspek ilmu pengetahuan. Sutradara film merekam kronologis bagaimana manajemen krisis saat letusan besar Merapi 26 Oktober 2010. Film Mahaguru Merapi turut dilengkapi dengan catatan sejarah letusan dari 1872-2010, perubahan morfologi, hingga kecenderungan letusan Gunung Merapi di masa mendatang.

Sutradara film Mahaguru Merapi, Ilman Hidayat mengungkapkan pihaknya butuh waktu 20 bulan untuk menyelesaikan film dokumenter tersebut. Dia sengaja tidak menggunakan aktor tetapi menampilkan sosok pengambil keputusan yang asli saat erupsi Merapi 2010.

"Film dokumenter ilmu pengetahuan ini untuk sosialisasi mitigasi bencana dengan cara audio visual agar mudah diterima masyarakat," ungkapnya saat peluncuran Film Mahaguru Merapi di MGM, Rabu (3/9).

Manajemen krisis dalam film Mahaguru Merapi menayangkan pengambilan keputusan untuk mengubah status Merapi. Surono yang saat itu menjadi Kepala BPPTKG ditampilkan saat menentukan perubahan status aktivitas Merapi. Film tersebut juga merekam analisis parameter kunci dalam setiap pengambilan keputusan perubahan status aktivitas Merapi.

Menurut Kepala PVMBG, Hendrasto, letusan Merapi pada 2010 relatif besar dan memiliki karakteristik yang berbeda dari sebelumnya. Film dokumenter pun dibuat agar bisa lebih mengenal karakteristik Merapi.

"Dengan lebih mengenal karakteristik Merapi, bisa membuat upaya mitigasi di masa mendatang dan meminimalisasi korban," ungkapnya.

Letusan Merapi yang terdokumentasikan dalam film dinilai bisa menjadi pertimbangan pengambilan keputusan untuk bencana gunung api lain. Hendrasto menyebut ada 126 gunung api lain di Indonesia yang bahaya letusannya bisa dihindari dengan mempelajari karakteristik Merapi.

"Kunci dalam mitigasi adalah bagaimana memahami karakteristik sumber bencana gunung api di samping meningkatkan kapasitas masyarakat di sekitarnya," ungkap Hendrasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement