Rabu 03 Sep 2014 17:32 WIB
Menelisik Gerakan ISIS

Wamenag Minta ISIS Jadi Musuh Bersama

Aksi menolak paham ISIS di Indonesia yang digelar di Jakarta.
Foto: Republika/Tahta Aidilla/ca
Aksi menolak paham ISIS di Indonesia yang digelar di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI-- Wakil Menteri Agama Nasarrudin Umar mengatakan bahwa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merupakan musuh bersama, karena perilakunya yang keras dan tidak sesuai dengan ajaran agama, khususnya Islam.

"ISIS itu harus kita anggap sebagai musuh bersamalah," kata Nazarudin saat ditanya wartawan di arena Musabaqoh Qira'atil Kutub (MQK) Nasional V di Jambi, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini Indonesia dalam kondisi tenang dan diharapkan ISIS tidak lagi membuat kekacauan. Saat ini, lanjutnya, negara Indonesia menjadi panutan negara-negara Islam di seluruh dunia, dan diharapkan tidak diacak-acak lagi.

"Ini sudah nyata-nyata bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini menjadi idola seluruh negara-negara Islam, ya jangan diacaka-acak lagilah," jelasnya.

Ia menyebut ISIS tidak mensyukuri nikmat Tuhan, dirinya juga tidak mengetahui apa yang dicari kelompok ISIS itu. "Itu namanya kurang mensyukuri nikamat Tuhan, mereka mau mencari apalagi, NKRI ini sudah berjasa untuk bangsa, baik dari sudut ekonomi, sudut pandang keamanan, politik dan lainnya," katanya.

Dengan mayoritas penganut Islam, Nasaruddin juga berharap Indonesia ke depan menjadi pusat peradaban Islam internasional. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pesantren di Indonesia harus berbenah. Warga harus mengaktualisasikan pondok pesantren itu bukan sebagai lembaga konsumtif atau lembaga kumuh.

"Tetapi kita bisa melihat alumninya ada yang jadi gubernur ada yang jadi presiden dan lain-lain. Jadi, komunitas santri itu tidak bisa minder lagi dan harus bangga dengan pesantren," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement