Rabu 03 Sep 2014 07:00 WIB

NTB Wacanakan Pembangunan Museum Kopi

Kopi robusta lebih banyak dipilih untuk dijadikan kopi instan dibanding kopi arabika.
Foto: Reuters
Kopi robusta lebih banyak dipilih untuk dijadikan kopi instan dibanding kopi arabika.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat mewacanakan pembangunan museum kopi di Desa Tambora, Kabupaten Dompu.

Kepala Disbudpar NTB H Muhammad Nasir di Mataram, Selasa, warga Desa Tambora sebagian besar berkebun kopi, dan di daerah itu terdapat ratusan hektare lahan perkebunan kopi.

Ia menambahkan, kopi tambora cukup terkenal sejak nenek moyang mereka hidup di zaman kolonial Belanda, ini terlihat sebagian besar warga di Desa Tambora merupakan pendatang dari luar daerah yang dulunya dipekerjakan di perkebunan kopi.

"Karena terbiasa dengan berkebun kopi, sehingga sampai saat ini mayoritas penduduk yang tinggal di lereng pegunungan menjadi petani kopi," ujarnya.

Terkait hal itu, ia telah merencanakan akan membuat sebuah museum kopi di sekitar lereng Gunung Tambora. "Museum itu akan memamerkan hasil perkebunan berupa biji kopi, cara pengolahan, maupun produksi siap saji.

"Selain bertujuan untuk menarik wisatawan datang ke Tambora, juga memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi warga sekitar," ujarnya.

Sehubungan dengan hal itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam merencanakan pembangunan museum kopi tersebut.

"Butuh banyak pihak yang dilibatkan dalam mengelola kawasan Gunung Tambora, terutama untuk peningkatan sumber daya manusia maupun penataan wisata alamnya," kata Nasir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement