REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Harga tiket kereta api kelas ekonomi di wilayah PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IX Jember, Jawa Timur, batal naik per 1 September 2014 karena pemerintah pusat masih mengalokasikan subsidi untuk "public service obligation".
"Subsidi tetap diberikan dan batal dicabut karena Kementerian Perhubungan akan memberikan subsidi sebesar Rp1,2 triliun untuk kereta api hingga akhir 2014," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) IX Jember Sugeng Turnianto, Selasa (2/9).
Sebelumnya pihak Daop IX Jember sempat menyampaikan bahwa harga tiket kereta ekonomi jarak menengah dan jauh akan mengalami penyesuaian tarif pada 1 September 2014 seiring dengan pemangkasan anggaran Kemenhub dalam APBN Perubahan 2014.
Pemangkasan tersebut tentu berdampak pada besaran PSO untuk KA dan tarif kereta api kelas ekonomi akan naik, namun hal itu batal dilakukan karena pemerintah tetap mengalokasikan anggaran PSO senilai Rp1,2 triliun untuk KA.
"Tiket KA Logawa jurusan Jember-Purwokerto yang rencananya naik menjadi Rp110 ribu, batal naik dan tetap dengan harga Rp50 ribu per orang, sedangkan KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan Yogyakarta tetap sebesar Rp50 ribu, dari rencana semula yang akan naik hingga Rp105 ribu per orang," tuturnya.
Sedangkan tiket KA Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang tidak jadi naik menjadi Rp75 ribu dan tarifnya tetap sebesar Rp30 ribu per orang. Menurut dia, harga tiket untuk kereta api komersial seperti KA Mutiara Timur siang dan malam jurusan Banyuwangi-Surabaya masih diberlakukan sesuai dengan ketentuan yakni tarif batas atas dan tarif batas bawah.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena harga tiket kereta masih normal dan tidak ada kenaikan, sehingga warga dapat menggunakan jasa angkutan kereta api dengan harga tiket yang masih terjangkau," katanya.
Sementara salah seorang warga Jember, Muslimah, mengaku senang dengan informasi batalnya kenaikan harga tiket kereta api per 1 September 2014 karena hampir setiap bulan harus pergi ke Yogyakarta untuk menemui anaknya yang sedang kuliah di sana.
"Alhamdulillah harga tiket kereta tidak jadi naik, sehingga saya bisa melakukan rutinitas menjenguk anak saya di Yogyakarta setiap bulan," tutur perempuan yang setia menggunakan jasa kereta api tersebut.
Ia memilih menggunakan kereta api karena harga tiketnya terjangkau dan tidak mengalami kendala macet dalam perjalanan, sehingga moda transportasi tersebut dinilai nyaman untuk bepergian jauh.