Selasa 02 Sep 2014 14:49 WIB

Pedagang Daging Ayam Sukabumi Mogok Berjualan

Rep: Riga Iman/ Red: Julkifli Marbun
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para pedagang daging ayam di pasar tradisional Kota Sukabumi mogok berjualan, Selasa (2/9). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap melambungnya  harga daging di pasaran.Rencananya, mogok jualan akan dilakukan hingga tiga hari ke depan.

"Kami minta pemerintah turun tangan mengendalikan harga daging ayam," ujar Ketua Forum Komunikasi Pedagang Unggas Sukabumi (Fokpusi), M Apud kepada wartawan.

Menurut dia kenaikan harga yang cukup tinggi ini sudah terjadi sebanyak tiga kali dalam setahun. Akibatnya, para pedagang harus merugi karena omzet penjualan makin menurun.

Apud mengatakan, pemerintah misalnya dapat meminta perusahaan peternakan agar menurunkan harga penjualan. Saat ini harga jual dari tingkat perusahaan peternakan mencapai sebesar Rp 22.500 per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya dijual Rp 20 ribu per kilogram.

Menurut Apud, harga daging dari tingkat peternak tersebut cukup mahal. Sehingga para pedagang sulit mendapatkan keuntungan dengan harga tersebut.Sementara itu dari pantauan di pasaran, harga daging ayam telah mencapai kisaran Rp 40 ribu per kilogram.

"Harga daging ayam memang naik dalam beberapa hari terakhir," ujar salah seorang pedagang di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Rian (40 tahun). Bahkan, kenaikan terjadi setiap hari.

Menurut Rian, saat ini harga daging ayam telah menembus Rp 40 ribu per kilogram. Namun, ada sebagian pedagang yang menjual daging ayam seharga Rp 38 ribu per kilogramRian mengatakan, para pedagang tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kenaikan harga.

Informasi yang diperolehnya kenaikan dipicu dengan adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Selain itu ada informasi para peternak panen dini hewan ternak unggasnya.Pedagang daging ayam lainnya di Pasar Pelita Ani (30) menerangkan, kenaikan harga menyebabkan penurunan omzet penjualan hingga 30 persen.

"Jika terus naik, maka pedagang akan makin terpuruk," ujar dia.

Sehingga kata Ani, pedagang berharap pemerintah membantu menurunkan harga daging yang dinilai sudah terlalu tinggi. Minimal harga daging ayam diturunkan hingga Rp 30 ribu per kilogram.Di tempat terpisah, aksi mogok jualan pedagang daging ayam mulai dirasakan sejumlah pedagang makanan.

"Sulit mencari daging ayam," keluh pedagang mie ayam di Jalan Mayawati, Kecamatan Cikole, Bento (45).Jika pun ada terang dia, harganya melambung tinggi sebesar Rp 40 ribu per kilogram.

Sebelumnya, ia membeli daging ayam Rp 30 ribu per kilogram.Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriatna mengatakan, kenaikan harga terjadi karena mekanisme pasar.

Meskipun demikian pemkot akan segera melakukan koordinasi dengan para pedagang daging ayam untuk mencari solusi terbaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement