Selasa 02 Sep 2014 14:38 WIB

Aceh Alokasikan Dana Rp 500 Miliar Untuk Pendidikan

Sejumlah siswa- siswi Taman Kanak (TK) menyelesaikan mewarnai gambar pada perlombaan mewarnai dilapangan Pasar Kulineir KP3 Lhokseumawe, Propinsi Aceh. Sabtu (22/1). Perlombaan tersebut implentasi kreatifitas pelajar TK dalam rangka menumbuhkembangkan kece
Foto: antara
Sejumlah siswa- siswi Taman Kanak (TK) menyelesaikan mewarnai gambar pada perlombaan mewarnai dilapangan Pasar Kulineir KP3 Lhokseumawe, Propinsi Aceh. Sabtu (22/1). Perlombaan tersebut implentasi kreatifitas pelajar TK dalam rangka menumbuhkembangkan kece

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam mengumumkan alokasi dana Rp500 miliar untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2014. Selain itu, lebih dari setengah dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

Sekretaris Daerah Dermawan, membacakan sambutan tertulis Gubernur Aceh, mengatakan dalam APBA lebih kurang Rp 500 miliar alokasi dana bagi pendidikan, dimana Rp 300 digunakan untuk peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

Kendati demikian, ia mengatakan masih banyak hal yang harus dibenahi bersama untuk menuju pendidikan Aceh lebih baik dan berkualitas. Saat ini di Aceh terdapat 4.002 SD/MI, sebanyak 1.436 SLTP dan 888 SMA dan 67 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, serta lebih dari 1.000 Pondok Pesantren (Dayah).

"Kita akui saat ini lulusan pendidikan menengah masih sulit bersaing masuk ke perguruan tinggi ternama di Tanah Air. Juga mutu perguruan tinggi, ternyata memerlukan peningkatan, buktinya lulusan perguruan tinggi Aceh masih sangat sulit bersaing di lapangan kerja, apalagi dalam menghadapi AFTA di 2015," kata dia, Selasa (2/9)

Pemerintah Aceh,  tutur dia, juga akan terus menerus menaruh perhatian terhadap pendidikan luar sekolah, anak berkebutuhan khusus, termasuk pendidikan di daerah terpencil, terdalam dan terluar di seluruh provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Untuk itu, ia meminta Majelis Pendidikan Daerah bersama perguruan tinggi dan dinas terkait dapat menyusun kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan keikhlasan Aceh sebagai penjabaran kurikulum 2013.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement