Selasa 02 Sep 2014 13:20 WIB

Tujuh Menteri SBY akan Mundur Bersamaan

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Bilal Ramadhan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Tujuh orang menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, yang terpilih sebagai anggota DPR medio 2014-2019, akan mengundurkan diri secara bersama-sama pada 25 September 2014.  Demikian disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat ditemui seusai pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan petinggi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih di Puri Cikeas Indah, Bogor, Selasa (2/9). 

"Tanggal 25 September nanti suratnya akan diajukan.  Katanya sama-sama, semuanya bareng-bareng, sehingga SK mundur juga sekaligus," ujar Zulkifli.

Kemarin, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyebut belum satu pun dari tujuh orang menteri yang terpilih sebagai anggota DPR mengajukan surat pengunduran diri. Sementara pelantikan akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2014.

Namun begitu, Sudi meyakini para menteri akan segera mengajukan surat pengunduran diri mengingat rangkap jabatan menteri dan anggota DPR, dilarang. Selain Zulkifli, politisi asal Partai Amanat Nasional yang menjadi anggota parlemen dari provinsi Lampung.

Menteri-menteri yang akan mewarnai DPR mendatang antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik (Partai Demokrat, Bali), Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring (Partai Keadilan Sejahtera, Sumatera Utara) dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zainy (Partai Kebangkitan Bangsa, Nusa Tenggara Barat). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan menambahkan kekosongan kepimpinan di kementeriannya pascapengunduran dirinya tidak akan terjadi.

Syarief, Ketua Harian Partai Demokrat yang terpilih mewakili provinsi Jawa Barat, meyakini Presiden SBY akan menunjuk menteri adinterim sebagai pelaksana tugas menteri.  Sang menteri sementara tidak harus menteri koordinator bidang terkait.

Misalnya Kemenkop dan UKM yang berada di bawah garis koordinasi Kemenko Perekonomian, belum tentu akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung.  "Belum tahu, belum tahu.  Tergantung Presiden, kata Syarief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement