REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM--Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melakukan pendampingan terhadap pelajar yang terindikasi melakukan perbuatan asusila atau masuk jaringan prostitusi.
"Kami sudah melakukan pola pendampingan terhadap pelajar yang menjadi korban tindakan asusila atau masuk jaringan prostitusi di sekolah-sekolah di kawasan pariwisata," kata Gubenur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi di sela-sela pembukaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Mataram, Selasa (2/9).
Pendampingan itu bertujuan untuk mengurai dan mencari ujung dari indikasi yang ditemukan, yang ditemukan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB. "Tujuannya agar jangan sampai para pelajar yang terindikasi menjadi korban juga menjadi pelaku bahkan penjahat," kata Majdi.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Mataram Sutrisno mengatakan, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan semua guru agar dapat memberikan pencerahan tentang reproduksi terhadap semua siswa di sekolah masing-masing.