Selasa 02 Sep 2014 12:29 WIB

Karangasem Waspadai ISIS

Balinese Hindus hold a religious ceremony in Karangasem, Bali. Bali Regional House of Representative plans to relocate provincial capital, from Denpasar to Karangasem. (illustration)
Foto: Antara/Fransiska
Balinese Hindus hold a religious ceremony in Karangasem, Bali. Bali Regional House of Representative plans to relocate provincial capital, from Denpasar to Karangasem. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Pemerintah Kabupaten Karangasem menggandeng seluruh organisasi dan lembaga umat beragama di Bali Timur untuk melakukan antisipasi dan menolak faham kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Antisipasi itu dilakukan dengan mempererat komunikasi antarumat beragama," kata Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Karangasem Drs. I Putu Arawa, S.Ag, M.Si, Selasa.

Ia mengatakan, perlu dukungan dan peranserta dari semua komponen masyarakat untuk dapat melakukan gerakan bersama menangkal ISIS, sehingga tidak berakar di Indonesia, termasuk Karangasem.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Karangasem bersama lembaga umat beragama sudah satu bahasa untuk bertekad menolak keberadaan ISIS di Bali, khususnya daerah ujung timur.

Berbagai elemen masyarakat dan lembaga keumatan menandatangani dan pembacaan Kesepakatan berupa butir-butir penolakan terhadap gerakan ISIS di Tanah Air termasuk di wilayah Kabupaten Karangasem, katanya.

Naskah tersebut dibacakan Ketua MUI Kabupaten Karangasem Moh. Mursyid.

Ini menandakan kesepakatan tegas di wilayah hukum Kabupaten Karangasem.

Tidak ada toleransi terhadap gerakan maupun ajaran ISIS yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Kepada seluruh lapisan masyarakat, lanjut dia, diharapkan untuk selalu waspada dan segera melaporkan gelagat apapun yang dicurigai berhubungan dengan kiat-kiat ISIS dalam penyebaran misi gerakannya.

Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh kabupaten/kota telah berkali-kali diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi masuknya ISIS.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement