Selasa 02 Sep 2014 09:00 WIB

Anggota DPD Harus Bisa 'Akrobat'

Penggagas gerakan Say No To Miras, Fahira Idris (kanan), menunjukan buku dan kaos bertuliskan Anti Miras di Jakarta, Senin (3/3).   (Republika/Tahta Aidilla)
Penggagas gerakan Say No To Miras, Fahira Idris (kanan), menunjukan buku dan kaos bertuliskan Anti Miras di Jakarta, Senin (3/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang masih sangat terbatas membuat para anggotanya harus bisa ‘berakrobatik’ menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerahnya masing-masing sehingga menjadi sebuah kebijakan.

“Kalau bagi saya, kewenangan DPD yang terbatas bukan jadi halangan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya masyarakat Jakarta yang saya wakili. Bila perlu saya akan ‘berakrobatik’ agar aspirasi masyarakat bisa jadi sebuah kebijakan. Saya akan datangi Presiden, DPR, Gubernur dan DPRD Jakarta hingga aspirasi masyarakat Jakarta terpenuhi,” ungkap Anggota DPD RI terpilih Daerah Pemilihan DKI Jakarta Fahira Idris , Selasa (2/9).

Putri mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris ini ingin ada terobosan baru bagi anggota DPD RI periode 2014-2019 agar lebih dekat dan dikenal  masyarakat. Seperti menggelontorkan , isu penguatan lembaga DPD punya kewenangan yang setara dengan DPR.

“Saya sudah siapkan berbagai program terobosan untuk menjaring aspirasi masyarakat Jakarta. Saya akan menjadi ‘sales’ masyarakat Jakarta untuk merealisasikan aspirasi mereka,” tegas perempuan yang memperoleh suara terbanyak di Jakarta pada Pemilihan DPD, 9 April 2014 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement