Selasa 02 Sep 2014 00:11 WIB

Virus Kerdil Hampa Buat Petani Gagal Tanam

Rep: Lilis Handayani/ Red: Esthi Maharani
Petani
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Petani

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Virus kerdil hampa menyerang ribuan hektare benih padi di Kabupaten Cirebon. Akibatnya, tanaman padi milik para petani itu mengalami gagal tanam.

 

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar mengatakan, virus kerdil hampa merupakan virus yang berasal dari sisa lendir wereng cokelat yang hinggap di benih padi. Menurutnya, benih padi yang diserang virus tersebut akan langsung rusak atau mati saat baru disebar.

 

‘’Benih padi yang terserang virus ini akan mengalami gagal tanam karena langsung mati,’’ ujar Tasrip, Senin (1/9).

 

Tasrip menjelaskan, virus  kerdil hampa bukanlah jenis virus yang menyerang secara massal pada seluruh areal sawah milik petani. Menurutnya, virus tersebut kebanyakan hanya menyerang sawah yang terlambat tanam.

 

Tasrip menyebutkan, wilayah yang paling banyak terkena virus kerdil hampa adalah di wilayah barat, seperti di Kecamatan Gegesik, Kapetakan dan Panguragan. Dia menerangkan, dari sembilan kecamatan yang ada di wilayah barat dengan luas areal tanam sekitar 18 ribu hektare, hanya kurang lebih 75 persen yang berhasil panen.

 

‘’Sedangkan sisanya atau sekitar 4.500 hektare mengalami gagal tanam akibat virus kerdil hampa,’’ kata Tasrip.

 

Seperti diketahui, saat musim penghujan awal tahun lalu, ribuan hektare areal tanaman padi di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon, terendam banjir. Akibatnya, tanaman padi pada musim tanam rendeng (penghujan) mengalami puso dan harus tanam ulang.

 

Tanam ulang pada musim tanam rendeng itu menyebabkan musim panen menjadi mundur. Akibatnya, musim tanam gadu pun ikut menjadi mundur hingga mengalami keterlambatan tanam dibandingkan daerah-daerah lainnya. Tanaman padi yang mengalami musim tanam mundur itulah yang menjadi sasaran serangan virus hampa kerdil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement