REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Haryadi menilai, terpilihnya kembali Muhaimin Iskandar secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai indikator kadernya banyak yang takut ‘dibuang’.
" Tidak ada yang berani melawan secara terbuka, kalau melawan mereka takut akan dibuang," kata Haryadi saat dihubungi Republika, Senin (1/9).
Dari analisanya, Haryadi melihat, para kader yang berpotensi itu hanya bisa berkeluh kesah kepada para kiai. Selanjutnya para kiai bersuara lantang agar pemilihan dilakukan secara demokratis. Sayangnya, itu hanya menjadi suara minoritas di PKB.
"Kelemahannya nanti, pengkaderan di PKB menjadi tidak berjalan. Sekarang PKB sudah menjadi partai yang mengkultuskan figur," jelasnya.
Kemudian kelemahan itu menjadi satu persoalan bagi PKB ke depan seandainya terjadi sesuatu kepada Muhaimin, kelembagaan partai tidak mempersiapkan kadernya. "Dia sangat ingin menjadi ketua umum karena bisa melakukan bargaining position dalam kehidupan politik," ujar Haryadi.