REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Tim Transisi, Andi Widjayanto mengatakan pihaknya telah melakukan simulasi kenaikan BBM dengan harga Rp 500, Rp 1.500 dan Rp 3.000, selain itu kapan waktu yang tepat untuk menaikan harga. Ia merekomendasikan, tidak pada Desember dan Januari.
"Sebab, inflasi dalam kondisi tinggi, itu puncak belanja pemerintah, bersamaan libur natal dan tahun baru," ujar Andi.
Dia menambahkan, akan terbuka ruang fiskal pada kisaran Rp 37 - 51 trilun. Namun, dipastikan jumlah tersebut untuk menopang kesejahteraan rakyat, bukan untuk kebutuhan instansi pemerintah. Tim akan mengawal kebijakan agar tidak menyimpang dari program kemasyarakatan.
"Saat ini kami masih dalam proses simulasi kenaikan BBM, termasuk kalau tidak ada kenaikan sama sekali," kata dia.