Senin 01 Sep 2014 20:36 WIB

Tim Transisi Jokowi-JK: Kami Masih Simulasikan Kenaikan BBM

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Agung Sasongko
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi ke mobil konsumen di salah sati stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU), Jakarta, Ahad (16/6). Sementara Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi ke mobil konsumen di salah sati stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU), Jakarta, Ahad (16/6). Sementara Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Deputi Tim Transisi, Andi Widjayanto mengatakan pihaknya telah melakukan simulasi kenaikan BBM dengan harga Rp 500, Rp 1.500 dan Rp 3.000, selain itu kapan waktu yang tepat untuk menaikan harga. Ia merekomendasikan, tidak pada Desember dan Januari.

"Sebab, inflasi dalam kondisi tinggi, itu puncak belanja pemerintah, bersamaan libur natal dan tahun baru," ujar Andi.

Dia menambahkan, akan terbuka ruang fiskal pada kisaran Rp 37 - 51 trilun. Namun, dipastikan jumlah tersebut untuk menopang kesejahteraan rakyat, bukan untuk kebutuhan instansi pemerintah. Tim akan mengawal kebijakan agar tidak menyimpang dari program kemasyarakatan.

"Saat ini kami masih dalam proses simulasi kenaikan BBM, termasuk kalau tidak ada kenaikan sama sekali," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement