Senin 01 Sep 2014 06:20 WIB

Kuota Turun, Kondisi SPBU di Lampung Normal

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Erdy Nasrul
Pom Bensin Mini, Pertamini.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pom Bensin Mini, Pertamini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Meski terjadi penurunan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, namun kondisi antrean kendaraan di beberapa SPBU dalam kota Bandar Lampung dan sekitarnya masih berjalan lancar pada Ahad (31/8). Antrean kendaraan yang mengisi premium dan solar bersubsidi masih normal.

Beberapa SPBU yang berada di jalan lintas Sumatera (jalinsum) kawasan Jalan Soekarno-Hatta, yang biasa menjadi langganan antrean kendaraan truk antasSumatera-Jawa, tidak terjadi antrean panjang hingga keluar area SPBU.

Sedangkan antrean kendaraan mobil di SPBU dalam kota Bandar Lampung tidak terjadi, yang ada hanya antrean kendaraan bermotor, karena kebijakan SPBU membuka pengisian hanya satu jalur.

Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswanamigas) Lampung, Toto Herwantoko, menyatakan kelangkaan BBM subsidi di Jawa berdampak pada jumlah kuota BBM subsidi untuk Lampung. Lampung terkena imbas pengurangan BBM subsidi sebesar lima persen untuk premium dan 10 persen solar.

"Pengurangan kuota ini imbas dari kelebihan kuota di Jawa," katanya. Untuk menghindari terjadi antrean panjang kendaraan di SPBU, pihaknya menyiasiati dengan pendistribusian BBM subsidi dengan sistem klaster.

Teknisnya, masing-masing kabupaten/kota akan digilir kuota pasokan BBM subsidi agat tidak merata terjadi kekurangan jatah sehingga menyebabkan kelangkaan BBM.

Data dari Dinas Pertambangan dan Energi Lampung, alokasi kuota BBM subsidi untuk Lampung pada tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 0,47 persen premium dan 11,11 persen untuk solar.

Pada APBN Perubahan 2014 alokasi BBM bersubsidi menurun jadi 46 juta kilo liter (kl) atau turun dua persen, sehingga alokasi untuk Lampung ikut menurun menjadi 11,3 persen yakni 805.404 kl premium dan 621.149 kl solar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement