Ahad 31 Aug 2014 19:34 WIB

Anak Yogyakarta Minta Tambahan Tempat Bermain

 Koalisi Aksi Solidaritas Darurat Nasional Kejahatan Seksual Terhadap Anak melakukan aksi unjuk rasa di Kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta,
Foto: Antara kedua yiti lerhatan untu uda duhu online wè
Koalisi Aksi Solidaritas Darurat Nasional Kejahatan Seksual Terhadap Anak melakukan aksi unjuk rasa di Kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan pucuk surat yang dilayangkan anak-anak ke Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam acara Peringatan Hari Anak Nasional rata-rata berisi harapan agar ada tambahan tempat bermain di tengah padatnya permukiman.

"Tempat tinggal saya sudah sangat padat dengan rumah sehingga tidak ada tempat bermain. Anak-anak pun tidak bisa memperoleh berbagai pengalaman seperti bermain permainan tradisional," kata Retno salah seorang anak yang berkesempatan membacakan suratnya kepada Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Ahad.

Menurut dia, permainan tradisional yang sudah ada seharusnya tetap dapat disemarakkan dan dikembangkan sehingga tidak dilupakan oleh anak-anak.

Ia pun menyampaikan cerita mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan Kurikulum 2013 yang cukup membebani siswa karena sampai saat ini buku yang diperlukan belum juga diterima.

"Kondisi itu menyulitkan siswa karena terkadang kami harus menggandakan materi melalui 'flashdisk' atau menyelesaikan materi menggunakan komputer. Bagi anak dari keluarga kurang mampu, hal itu sangat membenani," katanya.

Selain itu, Retno berharap agar seluruh anak Kota Yogyakarta bisa membudayakan senyum agar semua anak bisa saling menyapa.

Hal senada disampaikan Fernanda dari Panti Asuhan Giwangan. "Kami membutuhkan lapangan yang luas untuk tempat kami bermain," katanya.

Sedangkan Lucky dari SLB Negeri 2 Yogyakarta yang mewakili anak berkebutuhan khusus menyampaikan keinginan agar tidak ada diskriminasi sehingga anak difabel bisa diikutkan dalam berbagai kegiatan yang ada.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti berjanji akan membaca seluruh surat yang masuk dan membalasnya jika di dalam surat tersebut disampaikan alamat pengirim.

"Ada 32 hak anak, namun ada empat hak pokok yang harus dipenuhi. Kami berusaha agar semuanya bisa terpenuhi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement