Ahad 31 Aug 2014 14:07 WIB

Tambahan Kuota BBM di Tangan Pemerintahan Jokowi-JK

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Esthi Maharani
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM, Jero Wacik angkat bicara perihal kemungkinan overquota BBM bersubsidi dalam APBN-P 2014. Ia mengatakan permintaan kuota tambahan beserta anggarannya kemungkinan akan dilakukan oleh pemerintahan baru.

"Akan dibahas pemerintah dan DPR 2014-2019 pada November.  Kalau Oktober kan masih mencukupi kuota BBM bersubsidi," ujar Wacik saat ditemui di sela-sela rangkaian acara Independence Day Run 2014, di Kawasan Monas, Ahad (31/8).  

Antrean BBM yang sempat terjadi pada pekan lalu diatasi dengan normalisasi penyaluran BBM bersubsidi. PT Pertamina (Persero) memproyeksikan overquota sebesar 1,35 juta kiloliter dari kuota yang disepakati 46 juta kl.  

Menurut Wacik, pembahasan dengan parlemen perihal penambahan kuota BBM bersubsidi bukanlah sesuatu yang baru. Misalnya pada Oktober 2011, ia yang baru menjabat sebagai Menteri ESDM haurs membahas overquota di DPR.

"Ya bicara sama DPR.  Saya minta tambahan sekian.  Kalau untuk rakyat kan semua dibahas.  Begitu DPR menyetujui, bisa ditambah kuota BBM bersubsidi.  Cuma ini kan peralihan, jadi November itu pemerintahannya baru, DPR-nya Baru.  Menurut saya asal untuk negeri, semua bisa dibahas.  Jadi, berapa pun nanti kekurangannya bisa dibahas," kata Wacik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement