REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mahasiswa sebagai tenaga kerja di masa depan perlu memahami lebih banyak masyarakat ASEAN, kata Wakil Rektor III Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Abdul Jamil.
"Hal itu untuk mengantisipasi kebutuhan dunia kerja di masa datang, khususnya mulai 2015 dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN," katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sudah banyak dilakukan oleh berbagai kalangan di Indonesia termasuk di lingkungan perguruan tinggi. Oleh karena itu, Universitas Islam Indonesia (UII) berinisiatif mengirimkan 12 mahasiswa dan satu dosen untuk mengikuti program "study tour" di tiga negara ASEAN, yakni Thailand, Kamboja, dan Vietnam pada 1-12 September 2014.
"Mahasiswa peserta program itu akan berinteraksi dengan dosen, mahasiswa, dan masyarakat dari ketiga negara tersebut," katanya.
Ia mengatakan kegiatan yang diberi tajuk Passage to ASEAN (P2A) itu merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama UII dengan konsorsium perguruan tinggi dari 10 negara ASEAN yang mewajibkan mahasiswa untuk melakukan ASEAN Journey (Perjalanan ASEAN).
Perjalanan itu dilakukan sedikitnya tiga negara di ASEAN dengan fokus pada interaksi langsung dengan masyarakat dan perguruan tinggi yang ada di setiap negara tersebut.
"Sebelum melakukan perjalanan, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti ASEAN Virtual Tour dan ASEAN Mobile Games yang terdapat di situs P2A," katanya.
Menurut dia, program itu bertujuan untuk melaksanakan MoU kesepakatan kerja sama yang sebelumnya sudah ditandatangani.
Ke depan diharapkan tujuan kunjungan akan lebih luas tidak hanya di tingkat negara ASEAN, dan pesertanya yang mengikuti program juga bertambah dari fakultas lainnya yang ada di UII.
"Sebagai duta UII, para mahasiswa yang mengikuti program tersebut diharapkan dapat menjaga nama baik almamater," katanya.