REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sebuah kapal tongkang yang tengah dikerjakan meledak di kawasan PT Bandar Abadi Ship Builders and Dry-Docks, Tanjunguncang, Kota Batam, Jumat (29/8) sore, membuat tiga orang dikabarkan tewas, satu hilang dan 18 lainnya luka-luka.
"Iya benar, data yang kami terima, tiga orang meninggal. Yang belum ditemukan satu, sementara 18 lainnya mengalami luka ringan dan berat. Itu data sementara saja," kata Kapolsek Batuaji Kompol Zaenal Arifin di Batam, Jumat (29/8) malam.
Untuk korban yang mengalami luka-luka, kata dia, masih menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batuaji, Camanta Sahidiya Mukakuning dan RS AwalBros Batam. Yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Otorita Batam milik Badan Pengusahaan Batam di Sekupang.
"Sampai saat ini polisi masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mencari tahu penyebab ledakan tersebut," kata dia.
Saat kejadian, kapal tersebut tengah dikerjakan oleh sekitar 30 pekerja ketika tiba-tiba meledak membuat sejumlah pekerja terhempas ke darat dan ke laut.
Jumat sore, lokasi ledakan sudah diberi garis polisi oleh tim dari Polresta Barelang dan Polsek Batuaji untuk keperluan penyelidikan.
"Penyebabnya belum diketahui, sementara diduga ledakan terjadi di lambung kapal yang tengah dikerjakan oleh puluhan pekerja," kata dia.
Ia mengatakan akan memanggil pihak perusahaan untuk dimintai keterangan mengenai kejadian tersebut.
Warga di sekitar lokasi menyatakan, saat kejadian ledakan sangat kuat beberapa kali dan sempat membuat panik masyarakat di luar lokasi. "Suaranya keras, saya yakin kedengaran hingga beberapa kilometer. Orang-orang jadi panik sebelum mengetahui ledakan terjadi pada perusahaan tersebut," kata Riko, warga sekitar lokasi.
Pekerja yang berada di luar lokasi mengatakan, kapal tersebut merupakan pesanan dari sebuah perusahaan asal Singapura.