Jumat 29 Aug 2014 16:52 WIB

Bisnis Waralaba Swalayan Modern Ekspansi ke Desa

Waralaba, ilustrasi
Waralaba, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bisnis waralaba swalayan modern melakukan ekspansi masuk ke lingkungan pedesaan yang selama ini belum tersentuh minimarket modern.

"Kami memang menyasar ke desa-desa, untuk standar yang kami tentukan juga lebih fleksibel di antaranya untuk luas bangunan dan dana investasi lebih rendah dibandingkan dengan swalayan modern yang sudah ada sekarang," ujar Manajer Bisnis Micromart Topan Adi Putra di Semarang, Jumat.

Hingga saat ini Micromart sudah memiliki tujuh outlet yang tersebar di Jawa Tengah, tiga di antaranya di Semarang, dua di Demak, Grobogan, dan Kabupaten Semarang.

Tidak seperti swalayan modern yang lain, untuk Micromart sendiri bisa menyesuaikan luas lahan atau bangunan yang dimiliki oleh calon investor, di antaranya untuk luas bangunan 4 x 6 meter dana investasi mencapai Rp125 juta dan 5 x 8 meter investasi mencapai Rp150 juta.

Untuk luas bangunan lain yang juga ditawarkan di antaranya 8 x 10 meter dana investasi mencapai Rp200 juta dan bangunan 10 x 15 meter investasi sebesar RP250 juta.

"Dana investasi tersebut di luar lokasi dan bangunan, investasi awal tersebut mencakup rak toko, stok barang dagangan, sistem cash register, almari pendingin untuk minuman, perizinan, dan berbagai macam perlengkapan toko," jelasnya.

Menurutnya, sesuai dengan investasi masing-masing outlet maka investor bisa memperoleh keuntungan mulai dari Rp4-7 juta per bulan.

Topan mengatakan, beberapa keunggulan Micromart yang dikemas dalam warung modern tersebut di antaranya harga jual produk yang kompetitif dan mengutamakan produk UMKM.

"Mungkin kalau di swalayan modern lain produk UMKM ini tidak ditempatkan di rak utama, tetapi kami sengaja memasang di rak utama atau paling depan sehingga ketika pembeli masuk bisa langsung melihat produk tersebut," jelasnya.

Beberapa produk UMKM yang dijual saat ini masih terbatas atau 30 persen dari seluruh produk yang dijual di warung modern tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut bisa terus meningkat seiring dengan selera konsumen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement