REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim transisi Jokowi-JK telah selesai menyusun lima opsi struktur kabinet. Meski demikian, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum menerima usulan tersebut.
"Belum terima, belum dipaparkan ke saya," ujarnya di Balai Kota, Jumat (29/8).
Jokowi mengatakan, ia akan menunggu tim transisi menyelesaikan tugasnya sampai target 15 September. Pernyataan Jokowi tersebut bertentangan dengan deputi tim transisi Andi Widjajanto. Andi mengaku telah menyerahkan lima opsi kabinet pada Jokowi-JK.
"Sudah diserahkan lima opsi itu. Sekarang tinggal tergantung Pak Jokowi-JK akan memberikan arahan lebih lanjut apa. Apakah nanti akan dipanggil lagi atau sudah cukup buat Pak Jokowi untuk jadi bahan pertimbangan bagi mereka untuk menentukan struktur kabinet ke depan," ujarnya sebelum menemui Jokowi di Balai Kota.
Andi mengatakan, satu dari lima opsi kabinet yang diusulkan pada Jokowi-JK yaitu status quo dengan 34 kementerian yang sama dengan pemerintahan SBY saat ini.
Sementara pada empat opsi lainnya terdapat peleburan, penggabungan, dan pengurangan kementerian. Andi menyebut ada juga opsi jumlah kementerian tetap 34, namun dengan nomenklatur yang disesuaikan dengan keinginan Jokowi-JK. Selain itu, ada juga usulan perampingan kabinet menjadi 20 kementerian saja.