Kamis 28 Aug 2014 23:55 WIB

Indorunners Terus Tularkan 'Virus Lari'

  Sejumlah peserta mengikuti lomba lari Jakarta Marathon 2013, Ahad (27/10).  (Republika/Prayogi)
Sejumlah peserta mengikuti lomba lari Jakarta Marathon 2013, Ahad (27/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas lari independen terbesar di Indonesia Indorunners terus menularkan "virus" lari agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang sederhana, yakni berlari.

"Komunitas masih mempunyai tanggung jawab untuk menularkan virus lari ini kepada teman-teman di seluruh Indonesia ," kata Pendiri Indorunners Reza Puspo usai konferensi pers "Lari Sejuta Kilometer untuk Seribu Beasiswa SMA" di Jakarta, Kamis.

Reza mengatakan saat ini sudah ada 22 cabang komunitas dan pihaknya menargetkan terbentuk 40 cabang pada akhir 2014.

Dia juga berencana akan membuat ajang "run festival" di akhir tahun yang mengundang seluruh anggota dari Indorunners di Indonesia untuk mengadakan seminar, "coaching clinic" dan sebagainya untuk memfasilitasi para pelari.

Reza mengakui dengan adanya komunitas Indorunners, lebih mudah untuk mengajak orang-orang untuk berlari dibandingkan sebelumnya.

"Program ini sudah kami lakukan selama lima tahun terakhir, cukup ampuh untuk menyuburkan 'virus' lari karena sebelum ini kegiatan lari cukup berat. Orang Indonesia kalau diajak sudah capek duluan," katanya.

Ayah dua anak itu menampik bahwa komunitas lari yang dibentuk sejak 2009 itu eksklusif dan menyasar kalangan menengah atas.

"Sama sekali salah, kami bukan klub, gerakan kita cukup simple, tidak harus bayar, tidak

harus mendaftar, cukup merapat dengan kita, kita ajak lari bareng dan lari dengan benar," katanya.

Reza menyayangkan persepsi masyarakat akan lari merupakan satu kegiatan yang menakutkan karena sejak di sekolah dasar lari seringkali dijadikan hukuman ketika tidak mengerjakan PR atau terlambat datang ke sekolah.

"Di sekolah lari enggak pernah ada yang 'ngajarin', yang 'nyuruh' banyak," kata pria yang pernah berprofesi sebagai wartawan itu.

Namun, lanjut dia, sekarang antusiasme masyarakat terutama di kota besar akan berlari semakin meningkat berkat adanya kampanye Indorunners melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter.

Reza mengatakan cara yang paling efektif untuk mengajak lari adalah dengan mencontohkan secara rutin kepada keluarga dan teman-teman terdekat.

Saat ini, dia mengatakan akan terus menularkan virus berlari melalui program rutinnya, yakni "tuesday night run" (lari selasa malam) dan "sunday morning run" (lari minggu pagi).

"Lari itu seperti asuransi, kita enggak perlu keluar uang banyak untuk berobat karena kesehatan kita terganggu di masa depan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement