REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya tengah menghitung terlebih dahulu (anggaran) menyangkut rencana presiden terpilih, Joko Widodo yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dengan demikian tidak serta merta ketika Jokowi dilantik maka harga BBM naik.
“Kita tim sedang hitung-hitung dulu, sampai ada kekurangan, itu opsi terakhir harus kita hitung dulu biaya sosialnya, biaya untuk masyarakat yang membutuhkan, tidak tiba-tiba dilantik terus pak Jokowi menaikkan, ya tidak, kita hitung dengan baik dulu,” ujar Tjahjo Kumolo kepada wartawan di gedung MK, Kamis (28/8).
PDIP meminta memberi ruang fiskal yang sempit ketika SBY memberikan pidato di DPR lalu. Pasalnya, jika memberikan ruang fiskal yang lebar maka setidaknya akan memiliki alternatif (beberapa) program kerakyatan yang disampaikan Jokowi-JK.
“Mudah-mudahan masih ada sisa waktu untuk pembahasan RAPBN ini, awal 2015 juga ada waktu untuk perubahan APBN, disamping mungkin ada efisiensi pergeseran-pergeseran program,” katanya.