REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Yogyakarta meradang. Pemicunya, ungkapan seorang perempuan bernama Florence Sihombing di jejaring sosial yang kini banyak menyebar.
Di akunnya, Florence menulis status yang menyinggung warga Yogyakarta. Sontak, makian perempuan yang diduga berkuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) itu langsung menjadi pembicaraan netizen.
"Orang Jogja b*****t. Kakak mau beli Pertamax 95 mentang-mentang pake motor harus antri di jalur mobil trus gak dilayani. Malah disuruh antri di jalur motor yang stuck panjangnya gak ketulungan. Diskriminasi. Emangnya aku gak bsia bayar apa. Huk. KZL," tulisnya di jejaring sosial Path.
Dalam media sosial beredar kabar, kalau kekesalannya itu lantaran penolakan petugas SPBU untuk mengisi bensin sepeda motorya. Keengganan itu karena ia menyela pelanggan lain dan menyerobot jalur antrean mobil.
Ketika itu, pelanggan yang sudah mengantre langsung menyorakinya. Sehingga membuat Florence membatalkan niatnya untuk mengisi bensin.
Di media sosial, kemudian beredar foto screen capture makian Florence terhadap warga Yogyakarta. Tak hanya itu, di foto capture lainnya, ia juga kerap mengeluh mengenai Yogyakarta.
"Oh Sultan, plis mengertilah, Jogja-mu ini terlalu membosankan," tulis dia di akun twitter florencje_.
Tapi saat ini, Florence sudah menghapus akun media sosialnya. Baik di path, facebook, dan twitter.
Di Kaskus pun, Florence langsung menjadi bulan-bulanan. Misalnya, pengguna akun musangki yang menyebutnya tak memiliki tata krama. "begini kalo dari TK yg di ajarin Bhs ingg,matematik bukan budi pekerti cuman bisa belagak kek orang barat sama itung untung rugi gak punya sopan santun,tata krama," tulis musangki.
Warga Yogyakarta, F Rahardi, pun menyesalkan sikap Florence. Apalagi, mengingat Florence merupakan warga pendatang yang mencari ilmu di Kota Gudeg tersebut.