REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Tim Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Karanganyar turun lapangan. Ini untuk mengecek kondisi kesehatan ternak, guna mengantisipasi serbuan sapi yang tak sehat menjelang perayaan Idul Adha.
Pengecekan dilakukan awal di enam dusun, Pule, Gunung Kendil, Kepuk, Kopeng, Bison dan Karanglo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Lokasi tersebut sebagai sentra ternak hewan sapi. Pengecekan meliputi kesehatan sapi secara umum, pemberian obat cacing dan pemeriksaan kelainan.
Kepala Disnakan Kabupaten Karanganyar, Sumijarto, Kamis (28/8), mengatakan, pengecekan kesehatan dilakukan untuk ternak kemungkinan akan diperjual-belikan menjelang perayaan Idul Adha. Pengalaman sebelumnya, kata dia, saat dilakukan penyembelihan, tim menemukan penyakit cacing hati beberapa sapi.
Rencananya, pemberian obat cacing bakal dilakukan hingga H-21 Idul Adha, Oktober 2014 mendatang. Jadwalnya dalam waktu dekat, selain ×Gondangrejo, pemeriksaan hewan ternak juga dilakukan di tiga kecamatan lain, yakni Matesih, Tawangmangu dan Ngargoyoso.
Menurut Sumijarto, populasi ternak sapi di ×Kabupaten Karanganyar berjumlah 53 ribu ekor. Jumlah itu menyebar di 17 kecamatan, dengan populasi terbesar di Gondangrejo. Selain memeriksa kesehatan hewan, tim juga diimbau menyediakan layanan konsultasi kepada peternak.
Agrobisnis Sapi
Sementara, kalangan peternak sapi ×Kabupaten Klaten berhasil mendapat pengakuan nasional. Dalam ajang lomba agribisnis sapi potong tingkat nasional 2014, kelompok tani ternak sapi Mukti Andhini I Desa Cucukan, Kecamatan Prambanan, Klaten, masuk peringkat sepuluh besar.
Adapun untuk memastikan sebagai pemenang, ×Tim Penilai dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian melakukan penilaian di kandang sapi kelompok tani ternak Mukti Andhini I.
Ketua tim juri lomba dari Dirjen Peternakan Kementrian Pertanian, Wigno Satmoko, mengatakan, saat ini sudah dilakukan penilaian terhadap kelompok ternak sapi asal ×Desa Cucukan oleh enam orang dari ×Dirjen Peternakan dan Kesehatan Kementerian Pertanian RI, utusan dari perguruan tinggi, ×Universitas Padjajaran dan IPB serta utusan dari ×Persatuan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI).
Penilaian dilakukan untuk mengetahui lebih dekat tentang usaha budidaya ternak sapi. Mulai dari cara pemilihan bibit, pengelolaan usaha, dan dampak lingkungan maupun pemasaran.
Hasil penilaian, kelompok tani ternak sapi Mukti Andhini I berhasil maju sepuluh besar tingkat nsional dari seleksi 17 kelompok.