Rabu 27 Aug 2014 19:30 WIB

Parpol Rebutan Kursi Ketua DPR

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Djibril Muhammad
Paripurna DPR membahas Bank Century
Paripurna DPR membahas Bank Century

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parpol peserta pemilu berebut kursi ketua DPR. Masing-masing mengusung kadernya agar dapat masuk bursa pencalonan ketua DPR RI.

Sekretaris Majelis Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani mengatakan, akan memaksimalkan konsolidasi internal untuk menguatkan kader yang diusung menjadi ketua DPR.

PPP, ucapnya, sudah mempersiapkan sejumlah kadernya untuk menduduki pimpinan DPR. "Kami siap," imbuhnya, di Jakarta, Rabu (27/8).

Pihaknya menyiapkan sejumlah kader untuk menduduki kursi tersebut. Nama yang mencuat di antaranya adalah Ketua Fraksi PPP yang juga Waketum PPP, Hasrul Azwar. Sekjen PPP Romahurmuziy juga diusung. Ketua DPP PPP, Irgan Chairul Mahfiz, dan Dimyati Natakusumah, juga tidak ketinggalan.

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN), tidak ketinggalan. Partai yang tergabung dalam koalisi merah putih ini akan meramaikan bursa calon Ketua DPR. Dua kader seniornya akan diajukan untuk duduk di kursi Ketua DPR.

Pertama adalah Waketum PAN yang kini menjabat Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan. Kedua, ketua DPR saat ini yang juga Sekjen PAN, Taufik Kurniawan. "Keduanya adalah kader senior," jelas Ketua DPP PAN, Tjatur Sapto Edy.

Ketua Fraksi PAN DPR RI ini menegaskan ketua DPR haruslah diamanahkan kepada kader partai yang sudah berpengalaman. Jangan sampai yang menduduki posisi ini adalah orang yang belum mengerti seluk beluk legislasi, pengawasan pemerintah, dan penyusunan anggaran.

Kader senior dari PKS ikut meramaikan bursa pimpinan DPR. Mereka adalah Hidayat Nur Wahid dan Sohibul Iman. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menjelaskan keduanya memiliki kapasitas dan berpengalaman di DPR.

Saat ini, Hidayat menjabat Ketua Fraksi PKS di DPR. Dia pernah menjabat ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat. Menurut Mardani, kedua nama itu akan diajukan bersama paket yang disodorkan partai-partai dalam Koalisi Merah Putih. Porsi kursi di parlemen yang tak terlalu besar membuat PKS cukup menyasar kursi Wakil Ketua DPR.

Kursi pimpinan DPR saat ini menjadi incaran banyak partai. Partai Golkar dan PDI-P, adalah dua partai yang berseteru paling kuat untuk mendapatkan kursi Ketua DPR.

Partai Golkar setidaknya sudah menyiapkan nama Setya Novanto, Fadel Muhammad, Ade Komarudin, Agun Gunanjar, dan Airlangga Hartarto untuk mengincar kursi ketua DPR.

DPR mengesahkan Revisi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Salah satu hal yang direvisi di UU tersebut adalah posisi ketua DPR tidak otomatis diberikan kepada partai pemenang pemilu.

Pasal 84 ayat (1) UU MD3, menyatakan pimpinan DPR terdiri atas satu orang ketua dan empat orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota DPR. Pasal tersebut sedang diajukan ke MK untuk digugat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement